kuncup kuncup mawar berselimutkan embun
nada lembut mengalun penuh warna
pantulan sinar kehidupan yang termakan zaman
pada setiap symphoni yang mengisi hati
ku bukakan pintu kasih
menjambangi setiap detik kenangan
merasuki setiap sendi kerinduan
akan datang saatnya
bulan kan berhenti mengitari bumi
matahari tak bersahabat lagi
adakah percikan kalbu terlahir
mengaliri sungai kehidupan yang kering
akan hikmah dan syukur padaNYA
" masihkah kau ingat puisi ini...?"
7 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar