Sabtu, 25 April 2009

tak ada yang abadi...

Tulisan aslinya berjudul "Disaat Daku Tua" berupa terjemahan dari
tulisan dalam bahasa Mandarin

*Tulisan ini berlaku bagi setiap orang, sebab yang sekarang usianya
masih muda belia sekalipun; pada suatu saat Anda juga akan mencapai
titik persimpangan dimana tulisan ini akan berlaku bagi diri anda
sendiri. Percayalah !*

Disaat Saya Tua…..
Disaat saya tua, diriku bukan lagi seperti pada saat dimana saya
masih muda
oleh sebab itu maklumilah diriku, bersabarlah dalam menghadapiku

Disaat saya menumpahkan kuah sayuran di bajuku,
Disaat saya tidak lagi dapat mengingat bagaimana caranya
mengikatkan tali sepatu
Ingatlah saat-saat bagaimana saya mengajarimu,
membimbingmu untuk melakukannya

Disaat saya dengan pikunnya mengulang terus menerus
ucapan yang membosankan mu,
Bersabarlah mendengarkanku, jangan memotong ucapanku,
Dimasa kecilmu, saya harus mengulang dan mengulang terus sebuah
cerita
yang telah saya ceritakan ribuan kali hingga dirimu terbuai dalam
mimpi

Disaat saya membutuhkan bantuanmu untuk memandikanku,
ini sebenarnya bukanlah kehendaku
Ingatkah dimasa kecilmu, bagamana saya dengan berbagai cara
membujukmu agar engkau mau mandi

Disaat saya kebingungan menghadapi hal-hal baru dan teknologi modern,
Janganlah mentertawaiku
Renungkanlah bagaimana saya dengan sabarnya saya menjawab setiap
Pertanyaan "Mengapa"… ini dan …itu
yang Engkau ajukan berkali-kali disaat itu

Disaat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan,
Ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku
Bagaikan dimasa kecilmu
saya menuntunmu melangkahkan kaki untuk belajar berjalan

Disaat aku membutuhkan dan memohon pertolonganmu,
bahkan menjerit berkali-kali memohon bantuan agar Engkau datang
tapi kenyataannya seringkali Engkau tidak ada waktu,
karena kesibukan bisnismu
tetapi ketika Kau masih bayi, hanya dengan bunyi lembut isak tangismu
Saya sudah datang untuk menolongmu, karena aku menjagamu
24 jam sehari; siang dan malam

Disaat saya melupakan topik pembicaraan kita,
Berilah sedikit waktu pada saya untuk mengingatnya
Sebenarnya, topik pembicaraan bukanlah hal yang penting bagiku
Asalkan Engkau berada disisiku untuk mendengarkanku,
Saya telah merasa bahagia sekali

Disaat Engkau melihat diriku menua, janganlah bersedih
Maklumilah diriku, dukunglah saya, bagaikan saya terhadapmu
Disaat engkau mulai belajar tengtang kehidupan

Dulu saya menuntunmu menapaki jalan kehidupan ini,
kini temanilah saya hingga akhir jalan hidupku.
Berilah saya cinta kasih dan kesabaranmu,
Saya akan menerimanya dengan senyuman yang penuh rasa syukur.
Di dalam senyumku ini, tertanam kasihku yang tak terhingga padamu

by.mang ucup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar